Lagi-lagi
jalan raya jadi sebagai tempat pelampiasan kekesalan para pengguna
jalan. Padahal semua pengguna kendaraan bermotor, harus punya
pengetahuan lebih sebelum berkendara bro-sis.
Pernah nggak sih pas bro-sis lagi pengen banget tertib berkendara, tapi ada aja pengendara mobil yang kayaknya tuh cuek banget sama yang namanya aturan lalu lintas. Bahkan ada yang seolah-olah menandakan kalau jalanan tuh punya dia. Ngeselin banget kan?
Nah, dari semua pengalaman yang dialami di jalan raya, ada beberapa kebiasaan pengguna mobil di Indonesia yang kayaknya 'melekat banget' dan kesannya tuh 'Indonesia banget'. Apa aja? Ini dia bro-sis.
1. Jalan Kosong Malah Pelan
Ini dia nih salah satu penyebab macetnya jalan raya. Mobil lain bela-belain ngantri dan disangka ada kejadian apa tau-tau macet parah, nggak taunya mobil paling depan jalannya pelan banget padahal di depannya kosong. Di klakson dan ditembak lampu beam sekalipun, mobil depan bro-sis sama sekali nggak bergeming. Ngeselin banget kan? Apalagi pas bro-sis buru-buru..
2. Serba Nanggung
Biasanya karakter pengendara kayak gini sering banget melaju di atas garis pembatas jalan, padahal itu pembatas bagi mobil yang ingin melambat atau mendahului. Entah gugup atau sok-sok-an gak pengen didahului sama pengendara di belakangnya, yang jelas sih bikin kesel buat yang pengen mendahului
3. Males Ngasih Sein
Setiap bro-sis beli mobil, pasti sudah dilengkapi dengan lampu sein. Tapi masih ada aja pengendara yang males banget ngasih lampu sein sebelum belok ke arah tujuan. Malah ada yang baru ngasih sein pas mobil udah belok. Selain ngeselin, ini bikin bahaya pengguna jalan lain..
4. Kenceng Di Jalur Lambat, Pelan Di Jalur Cepat
Kalau yang ini biasanya ditemui di jalur bebas hambatan atau jalan tol bro-sis. Entah nggak paham, ngantuk, atau lagi galau, ada aja mobil di jalur yang seharusnya untuk mendahului tapi malah pelan. Diberi tanda peringatan (klakson dan lampu beam), jangankan untuk menambah kecepatan atau berpindah ke jalur lambat, ya gitu deh. Bikin males dan ngeselin pastinya.
5. Nyalain Lampu Hazard Pas Hujan Deras
Dalam kondisi hujan deras, jalanan terutama di jalan tol, seketika akan berubah menjadi pohon natal. Sebagian besar mobil-mobil yang melintas akan menyalakan lampu hazard (lampu sein yang menyala berbarengan sebelah kanan dan kiri, depan dan belakang).
Bukan suasana syahdu bulan Desember yang diperoleh. Tapi justru menyilaukan dan membahayakan bagi pengemudi kendaraan yang lain. Ketika pengemudi dituntut untuk lebih berkonsentrasi, malah diganggu oleh kelap-kelip lampu hazard yang menyilaukan mata.
Sesuai namanya, lampu “hazard” mustinya hanya digunakan dalam kondisi darurat, misalkan sedang mengganti ban kempes di bahu jalan, atau mobil mogok di bahu jalan, dan sebagainya.
Salah kaprah penggunaan lampu hazard bukan hanya saat hujan deras saja, tetapi juga pada waktu digunakan untuk konvoi atau iring-iringan kendaraan, digunakan saat masuk di terowongan yang mengharuskan memakai lampu, dan digunakan sebagai isyarat oleh kendaraan yang akan mengambil jalan lurus ketika berada di perempatan / persimpangan jalan.
6. Buang Sampah Ke Jalan
Pengemudi kita menganggap jalan raya adalah tempat sampah. Mulai dari sopir kendaraan umum, sampai pengemudi mobil mewah sering membuang sampah sembarangan.
Yang paling sering adalah abu serta puntung rokok yang masih menyala dibuang sembarangan.
Hingga tissu, kulit buah, botol minuman berenergi, dan sebagainya. Sampah terbesar yang pernah saya lihat di buang sembarangan di jalan tol adalah popok bayi. Bukan sembarang popok, karena dibuang lengkap dengan isinya. Bisa dibayangkan betapa kagetnya kendaraan di belakangnya dan indahnya pemandangan setelahnya.
7. Salah Malah Sewot
Nah kalau yang ini biasanya punya karakter arogan. Salah nih, misalnya lawan arus, parkir sembarangan terus bannya dikempesin sama aparat, berhenti sembarangan ditegur, eh malah sewot. Susah-susah gampang sih ngadepin pengendara mobil model begini. Intinya kalau bro-sis pengen negur, menggunakan bahasa yang sopan dan jelas. Kalau dibentak, foto aja orang dan mobilnya terus posting di sosial media. Simple kan..
8. Tambah Kecepatan Saat Lampu Kuning
Ketika lampu lalu lintas menyala kuning, sebelum menjadi merah, banyak pengemudi kendaraan bermotor malah mempercepat laju kendaraannya. Padahal lampu kuning tersebut dimaksudkan agar pengemudi melambatkan dan mengurangi kecepatan kendaraan.
Dengan mempercepat laju kendaraan, akan sangat membahayakan pengguna jalan lain. Ketika lampu lalu lintas menyala merah, maka pengemudi dari arah kiri dan kanan mulai menjalankan kendaraannya. Bisa terjadi tabrakan fatal.
Jika tiba-tiba pengemudi rem mendadak, bisa ditabrak oleh kendaraan dari belakang. Makanya, lain kali kurangi kecepatan ya. Jangan seperti orang Melayu bilang ketika nekat ngebut saat lampu lalu lintas menyala kuning: “Kan, belum merah kaliii tuh bang....!?”
9. Penggunaan wiper belakang
Saat ini sebagian besar mobil MPV dan SUV, meskipun tipe termurah, sudah dilengkapi dengan fasilitas wiper di kaca belakang. Namun rupanya banyak pengemudi yang tidak memahami penggunaannya. Ketika sedang turun hujan, beberapa pengemudi segera memasang wiper belakang dalam posisi on sepanjang perjalanan. Padahal, wiper belakang dibuat untuk digunakan pada saat mobil hendak berjalan mundur, sehingga pengemudi bisa melihat kondisi di belakang mobil dengan jelas.
Untuk mobil buatan Eropa, dan sebagian mobil Jepang di kelas menengah ke atas, wiper belakang akan menyala otomatis ketika tuas transmisi masuk ke gigi “R”.
Ketika mengemudi, pandangan pengemudi semestinya lebih fokus ke arah depan, dan sesekali melihat kaca spion ketika hendak mendahului. Lalu apa gunanya wiper belakang dinyalakan terus-menerus? Mau lihat pengemudi di mobil belakang yang kebetulan cantik atau ganteng?
10. Goncangkan Mobil Saat Isi Bensin
Pada saat antre mengisi BBM di SPBU, sering terlihat pengemudi mobil mengoncang-goncangkan bodi mobilnya saat sedang mengisi BBM.
Pernah nggak sih pas bro-sis lagi pengen banget tertib berkendara, tapi ada aja pengendara mobil yang kayaknya tuh cuek banget sama yang namanya aturan lalu lintas. Bahkan ada yang seolah-olah menandakan kalau jalanan tuh punya dia. Ngeselin banget kan?
Nah, dari semua pengalaman yang dialami di jalan raya, ada beberapa kebiasaan pengguna mobil di Indonesia yang kayaknya 'melekat banget' dan kesannya tuh 'Indonesia banget'. Apa aja? Ini dia bro-sis.
1. Jalan Kosong Malah Pelan
Ini dia nih salah satu penyebab macetnya jalan raya. Mobil lain bela-belain ngantri dan disangka ada kejadian apa tau-tau macet parah, nggak taunya mobil paling depan jalannya pelan banget padahal di depannya kosong. Di klakson dan ditembak lampu beam sekalipun, mobil depan bro-sis sama sekali nggak bergeming. Ngeselin banget kan? Apalagi pas bro-sis buru-buru..
2. Serba Nanggung
Biasanya karakter pengendara kayak gini sering banget melaju di atas garis pembatas jalan, padahal itu pembatas bagi mobil yang ingin melambat atau mendahului. Entah gugup atau sok-sok-an gak pengen didahului sama pengendara di belakangnya, yang jelas sih bikin kesel buat yang pengen mendahului
3. Males Ngasih Sein
Setiap bro-sis beli mobil, pasti sudah dilengkapi dengan lampu sein. Tapi masih ada aja pengendara yang males banget ngasih lampu sein sebelum belok ke arah tujuan. Malah ada yang baru ngasih sein pas mobil udah belok. Selain ngeselin, ini bikin bahaya pengguna jalan lain..
4. Kenceng Di Jalur Lambat, Pelan Di Jalur Cepat
Kalau yang ini biasanya ditemui di jalur bebas hambatan atau jalan tol bro-sis. Entah nggak paham, ngantuk, atau lagi galau, ada aja mobil di jalur yang seharusnya untuk mendahului tapi malah pelan. Diberi tanda peringatan (klakson dan lampu beam), jangankan untuk menambah kecepatan atau berpindah ke jalur lambat, ya gitu deh. Bikin males dan ngeselin pastinya.
5. Nyalain Lampu Hazard Pas Hujan Deras
Dalam kondisi hujan deras, jalanan terutama di jalan tol, seketika akan berubah menjadi pohon natal. Sebagian besar mobil-mobil yang melintas akan menyalakan lampu hazard (lampu sein yang menyala berbarengan sebelah kanan dan kiri, depan dan belakang).
Bukan suasana syahdu bulan Desember yang diperoleh. Tapi justru menyilaukan dan membahayakan bagi pengemudi kendaraan yang lain. Ketika pengemudi dituntut untuk lebih berkonsentrasi, malah diganggu oleh kelap-kelip lampu hazard yang menyilaukan mata.
Sesuai namanya, lampu “hazard” mustinya hanya digunakan dalam kondisi darurat, misalkan sedang mengganti ban kempes di bahu jalan, atau mobil mogok di bahu jalan, dan sebagainya.
Salah kaprah penggunaan lampu hazard bukan hanya saat hujan deras saja, tetapi juga pada waktu digunakan untuk konvoi atau iring-iringan kendaraan, digunakan saat masuk di terowongan yang mengharuskan memakai lampu, dan digunakan sebagai isyarat oleh kendaraan yang akan mengambil jalan lurus ketika berada di perempatan / persimpangan jalan.
6. Buang Sampah Ke Jalan
Pengemudi kita menganggap jalan raya adalah tempat sampah. Mulai dari sopir kendaraan umum, sampai pengemudi mobil mewah sering membuang sampah sembarangan.
Yang paling sering adalah abu serta puntung rokok yang masih menyala dibuang sembarangan.
Hingga tissu, kulit buah, botol minuman berenergi, dan sebagainya. Sampah terbesar yang pernah saya lihat di buang sembarangan di jalan tol adalah popok bayi. Bukan sembarang popok, karena dibuang lengkap dengan isinya. Bisa dibayangkan betapa kagetnya kendaraan di belakangnya dan indahnya pemandangan setelahnya.
7. Salah Malah Sewot
Nah kalau yang ini biasanya punya karakter arogan. Salah nih, misalnya lawan arus, parkir sembarangan terus bannya dikempesin sama aparat, berhenti sembarangan ditegur, eh malah sewot. Susah-susah gampang sih ngadepin pengendara mobil model begini. Intinya kalau bro-sis pengen negur, menggunakan bahasa yang sopan dan jelas. Kalau dibentak, foto aja orang dan mobilnya terus posting di sosial media. Simple kan..
8. Tambah Kecepatan Saat Lampu Kuning
Ketika lampu lalu lintas menyala kuning, sebelum menjadi merah, banyak pengemudi kendaraan bermotor malah mempercepat laju kendaraannya. Padahal lampu kuning tersebut dimaksudkan agar pengemudi melambatkan dan mengurangi kecepatan kendaraan.
Dengan mempercepat laju kendaraan, akan sangat membahayakan pengguna jalan lain. Ketika lampu lalu lintas menyala merah, maka pengemudi dari arah kiri dan kanan mulai menjalankan kendaraannya. Bisa terjadi tabrakan fatal.
Jika tiba-tiba pengemudi rem mendadak, bisa ditabrak oleh kendaraan dari belakang. Makanya, lain kali kurangi kecepatan ya. Jangan seperti orang Melayu bilang ketika nekat ngebut saat lampu lalu lintas menyala kuning: “Kan, belum merah kaliii tuh bang....!?”
9. Penggunaan wiper belakang
Saat ini sebagian besar mobil MPV dan SUV, meskipun tipe termurah, sudah dilengkapi dengan fasilitas wiper di kaca belakang. Namun rupanya banyak pengemudi yang tidak memahami penggunaannya. Ketika sedang turun hujan, beberapa pengemudi segera memasang wiper belakang dalam posisi on sepanjang perjalanan. Padahal, wiper belakang dibuat untuk digunakan pada saat mobil hendak berjalan mundur, sehingga pengemudi bisa melihat kondisi di belakang mobil dengan jelas.
Untuk mobil buatan Eropa, dan sebagian mobil Jepang di kelas menengah ke atas, wiper belakang akan menyala otomatis ketika tuas transmisi masuk ke gigi “R”.
Ketika mengemudi, pandangan pengemudi semestinya lebih fokus ke arah depan, dan sesekali melihat kaca spion ketika hendak mendahului. Lalu apa gunanya wiper belakang dinyalakan terus-menerus? Mau lihat pengemudi di mobil belakang yang kebetulan cantik atau ganteng?
10. Goncangkan Mobil Saat Isi Bensin
Pada saat antre mengisi BBM di SPBU, sering terlihat pengemudi mobil mengoncang-goncangkan bodi mobilnya saat sedang mengisi BBM.
Anggapannya, dengan melakukan tindakan tersebut, maka ia dapat
mengisikan BBM ke tangki mobilnya dengan kapasitas lebih banyak/penuh.
Yang kita tahu, BBM adalah cairan, dan sifat cairan adalah selalu
mengisi dan mencari tempat yang lebih rendah. Jadi tidak perlu
digundang-guncangkan agar lebih penuh. Emangnya kaleng kerupuk? Kalau
BBM harganya jadi mahal, tindakan ini akan tetap sering terlihat gak ya?
Sumber: Kaskus.co.id