Kelahiran 'Inzaghi Indonesia' Bakar Semangat Timnas U-23

Kelahiran 'Inzaghi Indonesia' Bakar Semangat Timnas U-23

Tim nasional Indonesia U-23 masih berada dalam jalur untuk merebut tiket ke Qatar menuju Piala Asia 2016 mendatang. Rintangan kedua Garuda Muda bisa dilewati dengan mulus, tetapi laga krusial nan penting menanti sebagai ujian terakhir.

Setelah menekuk Timor Leste lima gol tanpa balas di laga pembuka Grup H hari Jumat pekan lalu, timnas U-23 kembali menunjukan kelasnya saat menggasak Brunei Darussalam 2-0 hari Minggu, 29 Maret 2015, kemarin.

Gol Ahmad Nofriandani menit ke-71 dan Muchlis Hadi beberapa menit jelang paruh kedua usai memberikan tiga poin yang sangat dibutuhkan Indonesia demi menjadi asa jadi salah satu penantang raksasa-raksasa Asia tahun depan.

Dalam laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Indonesia tampil begitu dominan. Bahkan, tercatat hanya satu tendangan ke arah gawang yang dibuat oleh Brunei sepanjang 90 menit pertandingan. Serangan lawan sering putus di tengah lapangan.

Namun, kubu Indonesia sempat dikejutkan saat laga baru berjalan empat menit ketika Hansamu Yama Pranata melakukan pelanggaran di kotak penalti. Jebolan Timnas U-19 itu mengangkat kaki terlalu tinggi sehingga menghantam dada Muhammad Syazwan Bin Halidi.

Wasit Aziz Asimov asal Uzbekistan pun tanpa ragu menunjuk titik putih, memberikan hadiah penalti pada Brunei. Tetapi, muncul penyelamat Indonesia di bawah terik sinar matahari yang menyinari SUGBK yaitu Muhammad Natsir.

Kiper bernomor punggung 12 itu mampu membaca eksekusi gelandang Brunei, Mohmammad Aimmil Rahman Bin Ramlee. Bola ke arah kiri Natshir bisa dibaca kiper Persib Bandung itu dengan sempurna.

Setelah kejutan di awal laga tersebut, Indonesia terlecut dan dominan sepanjang sisa pertandingan. Namun, Brunei juga menunjukan perlawanan gigih dengan menumpuk pemain mereka di lini belakang.

Inzaghi-nya Indonesia

Gelombang serangan Indonesia akhirnya berbuah hasil lewat sontekan Nofriandani memanfaatkan kemelut serta sundulan tajam Muchlis dalam waktu 20 menit akhir laga.

"Memang kami sempat kesulitan di pertandingan tadi. Brunei menerapkan strategi bertahan. Itu memaksa kami bekerja keras demi bisa mencetak gol," kata pelatih timnas U-23, Aji Santoso, usai laga.

"Awalnya, saya minta Hendra Adi Bayauw dan Ilham Udin Armaiyn bermain lebih melebar. Wawan juga demikian. Jadi, bek sayap mereka terpaksa keluar. Dan di sanalah tercipta lubang di pertahanan Brunei," jelasnya.

Aji pun mengungkapkan kunci kemenangan Indonesia di laga tadi. Menurutnya, kehadiran Muchlis dan Wawan Febriyanto di babak kedua mampu mengubah jalannya laga.

"Saya memang sudah berniat memasukkan 2 striker baru jika hingga menit 55 kami tak bisa mencetak gol," ucap pelatih 44 tahun tersebut.

"Permainan Muchlis layaknya Filippo Inzaghi. Kemampuan olah bolanya tak terlalu bagus, tapi dia bisa memecah konsentrasi lawan lewat pergerakan tanpa bolanya. Buktinya, dia bisa mencetak gol. Mungkin bolanya sudah berjodoh dengannya," sambungnya.

Dengan kemenangan ini, Indonesia sempat menduduki puncak klasemen Grup H dengan enam poin dari dua pertandingan. Namun, tuan rumah kembali terdepak ke posisi runner-up oleh Korea Selatan hanya beberapa jam berselang.

Korsel berhasil menang 3-0 atas Timor Leste pada laga yang digelar pukul 19.30 WIB. The Taeguk Warriors langsung menekan pertahanan Timor Leste sejak awal laga. Namun, mereka baru bisa mencetak gol di menit 17.

Wasit asal Thailand, Shivakorn Pu-Udom, memberikan hadiah penalti usai Yu In-soo dijatuhkan di kotak terlarang. Moon Chang-jin maju sebagai eksekutor. Sepakan kerasnya ke arah kiri gawang tak mampu dibendung kiper Timor Leste, Maxanches.

Permainan keras Timor Leste membuat Korsel cukup kewalahan. Mereka kesulitan untuk menggandakan keunggulan. Baru di menit 43, Kim Seung-jun sukses mencetak gol kedua untuk Korsel. Paruh pertama ditutup dengan skor 2-0.

Babak kedua baru berjalan 2 menit, Korsel sudah berhasil mencetak gol ketiga mereka. Moon Chang-jin berhasil membobol gawang Maxanches untuk kali kedua setelah memanfaatkan umpan lambung dari rekannya. 3-0 Korsel unggul.

Unggul tiga gol, Korsel tak mengendurkan tempo permainan mereka. Berbagai peluang mereka dapatkan. Namun, tak ada gol tambahan yang tercipta. Hingga akhir, skor 3-0 untuk keunggulan Korsel bertahan.

Siap Lawan Raksasa Asia

Korsel pun berhasil merebut tampuk klasemen Grup H dengan keunggulan gol atas Indonesia. Hal ini membuat skuad Garuda harus menang kalau ingin otomatis lolos ke Qatar agar menjadi juara grup.

Pasalnya, kalau sampai hasil imbang atau kalah maka nasib Indonesia akan ditentukan oleh pertandingan-pertandingan di grup yang lain. Karena hanya lima runner-up dari 10 grup yang bakal melaju ke babak berikutnya.

"Terkait peluang lolos, kami masih ada satu laga melawan Korea Selatan. Pertandingan tersebut harus kami manfaatkan jika ingin lolos otomatis," kata Aji berbicara soal peluang di laga pamungkas.

Di atas kertas, kualitas Korsel memang di atas Indonesia. Namun, Aji memastikan anak-anak asuhnya bakal berjuang keras demi meraih kemenangan di laga tersebut.

"Kami siap berjuang sekuat tenaga demi meraih kemenangan melawan Korsel. Kami tak akan menonton pertandingan mereka melawan Timor Leste. Lebih baik pulang, dan istirahat untuk memulihkan kondisi," lanjutnya.

"Kalau mengandalkan klasemen runner up terbaik, tentu kami harus menunggu hasil dari para pesaing di grup lain. Kami harus bekerja lebih keras agar hasilnya maksimal saat berhadapan dengan Korsel," tambah eks pemain Timnas Indonesia tersebut.
__________________
Source: Viva.co.id
Previous
Next Post »
Comments
1 Comments