Karena saat ini banyak pedofilia yang mencari mangsa lewat sosial media bahkan sampai mengiming-imingi hadiah ratusan juta. Sedikit kita ulas tentang Pedofilia. Sebagai diagnosa medis, pedofilia didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16 atau lebih tua) biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau eksklusif pada anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau lebih muda, walaupun pubertas dapat bervariasi).
Anak harus minimal lima tahun lebih muda dalam kasus pedofilia remaja (16 atau lebih tua) baru dapat diklasifikasikan sebagai pedofilia. Kata pedofilia berasal dari bahasa Yunani: paidophilia — pais (“anak-anak”) dan philia (“cinta yang bersahabat” atau “persahabatan”, meskipun ini arti harfiah telah diubah terhadap daya tarik seksual pada zaman modern, berdasarkan gelar “cinta anak” atau “kekasih anak,” oleh pedofil yang menggunakan simbol dan kode untuk mengidentifikasi preferensi mereka.
Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD) mendefinisikan pedofilia sebagai “gangguan kepribadian dewasa dan perilaku” di mana ada pilihan seksual untuk anak-anak pada usia pubertas atau pada masa prapubertas awal. Istilah ini memiliki berbagai definisi seperti yang ditemukan dalam psikiatri, psikologi, bahasa setempat, dan penegakan hukum.
Nah, kasus kali ini seorang pedofilia yang mencari mangsanya yaitu anak-anak kita tentunya, dengan mengiming-imingi sebuah lomba foto anak dengan hadiah rumah, uang 800 juta, mobil serta banyak hadiah lainnya. Kita sengaja sensor dan tidak memberikan namanya, yang jelas dia melancarkan aksi cari mangsanya di Sosial Media, terutama Facebook. Tidak terkecuali mungkin di sosial media lainnya.
Anehnya, lomba foto ini si anak harus tanpa busana dan berdiri tegak, bahkan sampai tiduran dan kakinya di tekuk. Dan fotonya harus anak asli, bukan foto anak dari Google. Semakin aneh ketika lomba foto ini hanya dikirim via chattingan Facebook saja.
Untuk lebih lengkapnya, silahkan simak percakapan seorang ayah yang hampir terjebak dengan trik si pedofil itu.
Dan ternyata, bukan bapak ini saja yang kena, ada beberapa temannya juga seperti pada gambar di bawah ini:
Lihat gambar di atas, status sebelah kanan dikomentari sang pelaku. Lihat pada komentar keempat
“belagu kalian bertiga”, itulah komentar si pelaku tapi kami sengaja sensor namanya.
Sekali lagi, kepada ayah dan ibu yang menyayangi anaknya, waspada hal seperti ini terjadi. Mohon disebarluaskan artikel ini kepada semua orang, supaya semua waspada dan tidak menjadi korban si pedofil ini.
Sumber: Sebarkanlah.com